Mengenai Saya

Foto saya
keturunan jawa asli yg numpang lahir dan numpang gede di MANADO, seorang anak gadis, seorang kakak, seorang cumlauder, seorang sarjana pertanian, seorang magister sains, seorang calon istri

Sabtu, 03 Desember 2011

PEMBANGUNAN AGROINDUSTRI BERKELANJUTAN


Makna “keberlanjutan” yang mendampingi kata agroindustri tersebut adalah pembangunan agroindustri yang mendasarkan diri pada konsep “keberlanjutan” dimana agroindustri yang dimaksudkan dibangun dan dikembangkan dengan memerhatikan aspek manajemen dan konservasi SDA. Semua teknologi yang digunakan serta kelembagaan yang terlibat dalam proses pembangunan tersebut diarahkan untuk memenuhi kepentingan manusia masa sekarang maupun masa mendatang.

Jadi teknologi yang digunakan sesuai dengan daya dukung SDA, tidak ada degradasi lingkungan, secara ekonomi menguntungkan dan secara sosial diterima oleh masyarakat (Soekartawi,1988)

Pentingnya agroindustri sebagai suatu pendekatan pembangunan pertanian dapat dilihat dari kontribusinya terhadap mampunya kegiatan agroindustri untuk meningkatkan pendapatan pelaku agribisnis, menyerap banyak tenaga kerja, meningkatkan perolehan devisa dan mendorong tumbuhnya industri yang lain.

Walaupun demikian, pembangunan agroindustri masih dihadapkan oleh berbagai tantangan baik tantangan atau permasalahan yang ada dalam negeri atau diluar negeri.

Untuk menata kembali dari pembangunan agroindustri yang ada diperlukan visi dan misi pembangunan agroindustri. Dari berbagai pengalaman yang ada, maka visi pembangunan agroindustri, khususnya di negeri yang sedang berkembang, dapat dituliskan … agroindustri yang tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan, mampu berkompetisi, mampu merespons dinamika perubahan pasar dan pesaing baik di pasar domestic maupun pasar internasional serta mampu meningkatkan kontribusinya terhadap perekonomian nasional dan seterusnya mampu ikut meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Dalam tahapan pembangunan, banyak ahli yang mengemukakan bahwa setelah era pembangunan pertanian, maka terjadilah era pembangunan agroindustri. Suksesnya pembangunan pertanian akan memunculkan banyak kegiatan agroindustri. Oleh karena itu, peran sektor pertanian dan juga sektor agroindustri hendaklah saling kait mengkait dalam menyumbangkan kontribusinya terhadap perekonomian Indonesia.

Agroindustri mampu menyerap tenaga kerja, menyumbang devisa melalui kegiatan ekspor bahkan peran agroindustri lain yang menggembirakan adalah tumbuhnya investasi di sektor ini. Selanjutnya juga diketahui bahwa kegiatan agroindustri mampu memunculkan industri baru yang lain. Misalnya tanaman tebu yang semula hanya menghasilkan gula maka kini tanaman tersebut mampu memunculkan industri yang lain antara lain industri gula (gula cair, gula padat), industri pellet makanan ternak yang berasal dari daun tanaman tebu, industri kimia (alkohol yang bahan bakunya berasal dari nira tanaman tebu) dsb.

Manajemen stok bahan baku untuk agroindustri lazimnya terdiri dari 2 kegiatan utama yaitu pembelian dilakukan karena perusahaan agroindustri tidak mempunyai lahan yang cukup untuk menghasilkan bahan baku. Pembelian dapat dilakukan secara pembelian di dalam negeri dan di luar negeri. Baik pembelian bahan baku dalam negeri maupun luar negeri diperlukan perencanaan yang baik.

Di samping kegiatan pembelian adalah kegiatan penyimpanan. Berbagai cara penyimpanan perlu dikuasai. Teknik FIFO (firt in, first out) perlu dilaksanakan. Juga perlu diperhatikan berapa lama ketahanan suatu produk pertanian yang dipakai sebagai bahan baku. Pemakaian fumigasi diperlukan agar kesehatan bahan baku dapat dijaga. Dalam hal ini perusahaan perlu berkonsultasi dengan ahlinya.

Pada dasarnya perusahaan agroindustri harus mengetahui siapa pesaingnya dan sampai seberapa besar pesaing tersebut berpengaruh terhadap penampilan perusahaan. Untuk itu karakteristik pesaing terdekatnya harus diketahui.

Dengan para pesaing, perusahaan agroindustri dapat melakukan identifikasi apa keunggulan dan apa pula kelemahan. Kemudian ditetapkan mana variabel yang terkontrol dan mana variabel yang tidak terkontrol. Hal ini diperlukan untuk keperluan pengambilan kebijakan dari perusahaan.

Kualitas SDM adalah faktor produksi yang paling penting yang harus diperhatikan dalam pengembangan perusahaan. Program pengembangan SDM perlu disusun secara sistematis disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Dapat pula dilaksanakan dengan jangka panjang dan jangka pendek. Program tersebut dapat dilakukan pula di perusahaan itu sendiri atau di luar perusahaan. Semua tergantung dari kebutuhan perusahaan.

Hasil program SDM tentu ditujukan untuk pengembangan perusahaan agar dapat maju dan berkembang serta pada akhirnya dapat memperoleh keuntungan yang tinggi. Agar keuntungan ini dapat meningkat terus diperlukan efisiensi di segala bidang. Bila efisiensi telah dilakukan perusahaan tersebut akan mencapai keunggulan komparatif. Bila keunggulan komparatif dapat diraih perusahaan tidak akan sulit untuk memperoleh keunggulan kompetitif.


Tidak ada komentar: