Mengenai Saya

Foto saya
keturunan jawa asli yg numpang lahir dan numpang gede di MANADO, seorang anak gadis, seorang kakak, seorang cumlauder, seorang sarjana pertanian, seorang magister sains, seorang calon istri

Sabtu, 03 Desember 2011

Menyongsong ASEAN Regional Forum Disaster Relief Exercise (ARF DiREx)

Indonesia terus menggiatkan upaya penanganan bencana alam, termasuk melalui kerjasama internasional dan regional. Dalam konteks ini, Indonesia bersama dengan Jepang memimpin penyelenggaraan latihan bersama penanggulangan bencana dalam konteks ASEAN Regional Forum (ARF), yang akan dilaksanakan bulan Maret 2011. Kegiatan ini merupakan pengembangan atas suksesnya pelaksanaan ARF - VDR yang diorganisir oleh Filipina dan AS pada Tanggal 4 - 8 Mei 2009. Seperti diketahui ARF terdiri dari 26 negara, ditambah Uni Eropa. Bila kita menilik sejarah, ARF terbentuk pada 1994. Pada awal pendiriannya ARF hanya beranggotakan 19 negara kini telah menjadi 27 negara anggota. Pada awalnya ARF telah menjadi instrumen politik yang efektif untuk membahas isu-isu keamanan yang terjadi. Isu keamanan pun tidak lagi berkutat pada hal-hal yang sifatnya tradisional seperti terorisme dan keamanan maritim, namun telah meluas pada aspek yang sifatnya non-tradisional misalnya penanggulangan bencana alam dan energy security.

ARF DIREx merupakan salah satu contoh kerjasama konkret dari hubungan strategis antara Jepang dan Indonesia. Melalui kegiatan ini, kita dapat mempromosikan kemampuan kedua negara untuk bekerjasama dalam menghadapi bencana alam. Event ini sendiri merupakan usulan dari pertemuan para sponsor potensial yang diselenggarakan di Tokyo pada Bulan Februari, yang menyarankan bahwa TTX (Table Top Exercise) harus dipertimbangkan untuk mengidentifikasi: bencana, mekanisme koordinasi yang efektif di antara anggota ARF. Pelatihan ini dirancang dan dikembangkan untuk mengatasi masalah operasional penanganan darurat bencana bertaraf multinasional yang melibatkan seluruh peserta ARF.

Bagi persiapan latihan tersebut, Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan Pemerintah Jepang telah menyelenggarakan Initial Planning Conference/Site Surveys (IPC/SS) yang merupakan rangkaian persiapan dalam rangka ASEAN Regional Forum Disaster Relief Exercise (ARF DiREx) 2011 di Manado, pada tanggal 23-27 Agustus 2010.

Terpilihnya Manado sebagai tempat pelaksanaan kegiatan ARF DiREx 2011, melalui keputusan ARF dengan mempertimbangkan beberapa aspek, yakni aspek politik, posisi strategis Sulut yang secara topografi dan geografis sebagai titik tengah dari alur laut Kepulauan Indonesia serta aspek pengalaman dan kepemimpinan. Kondisi Sulawesi Utara yang terletak di jasirah utara pulau Sulawesi dan sebelah Utara katulistiwa pada 0.300 - 4.300 LU dan 1210 – 1270 BT merupakan wilayah rawan bencana baik secara geografis, geologis, hydrologis, dan demografis, dikarenakan daerah Sulawesi Utara dan sekitarnya berada dipertemuan beberapa lempeng tektonik bumi, dikelilingi oleh beberapa gunung berapi, daerah kepulauan, degradasi lingkungan yang tinggi, serta penduduk yang berlatarbelakang dari banyak suku dan etnis. Oleh karena itu hampir sebagian besar ancaman bencana berada di wilayah ini, seperti banjir, gempa bumi, tanah longsor dan tsunami, gunung api, gelombang pasang air laut, kebakaran, konflik sosial dan teror.

IPC/SS diawali dengan diskusi dalam kelompok-kelompok kerja yang dibagi sesuai dengan bidang keahlian dan fungsi masing-masing peserta. Setelah itu, para peserta kemudian melakukan kunjungan ke tempat-tempat yang menjadi titik pelaksanaan field training exercise, yaitu di Pulau Mantehage, Pulau Siladen, Pulau Bunaken, Desa Wori, Desa Kimabajo, Desa Mina Esa, Desa Maasing, Kota Manado, dan Kota Bitung.

Sebagai rangkaian persiapan penyelenggaraan ARF DiREx 2011, kegiatan IPC/SS pada 23-27 Agustus 2010 di Manado bertujuan untuk memperkuat konsep-konsep latihan,yaitu Table Top Exercise (TTX) dan Field Training Exercise (FTX) melalui berbagai masukan dari para peserta. Dengan demikian, dihasilkan konsep yang konkret dan relevan guna meningkatkan kapasitas dan kapabilitas negara-negara peserta ARF di dalam bidang penanggulangan bencana.

Pelaksanaan ARF DiREx 2011 bertujuan untuk meningkatkan 2 (dua) aspek koordinasi, yaitu koordinasi antara sipil dan militer di dalam bidang penanggulangan bencana serta koordinasi antara negara korban dengan negara-negara pemberi bantuan. Untuk elemen utama latihan, kegiatan akan difokuskan pada aktivitas koordinasi di posko penanggulangan bencana, kegiatan evakuasi dan identifikasi korban, perawatan medis dan relokasi para korban. Pada bulan Desember 2010 diselenggarakan pula Final Planning Consultation/Site Survey yang merupakan kegiatan persiapan terakhir sebelum pelaksanaan ARF DiREx pada tahun 2011.

Kegiatan ARF DiREx 2011 adalah merupakan serangkaian konferensi dan latihan-latihan berskala internasional tentang Penanggulangan Bencana Alam yang merupakan partisipasi dari anggota ARF dan Organisasi Internasional dan Regional terkait. Acara puncak dilaksanakan pada tanggal 14 -19 Maret Tahun 2011 di Manado. Skenario utama latihan stimulasi gempa bumi dengan skala 7.5 SR diikuti tsunami yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa, kerusakan rumah warga dan infrastruktur, serta tidak berfungsinya fasilitas publik. Untuk elemen utama latihan, kegiatan akan difokuskan pada aktivitas koordinasi di posko penanggulangan bencana, kegiatan evacuation and identification, logistical distribution, hospitalization, dan displaced person relocation.

Dalam pelaksanaan latihan ini, tujuannya mempunyai beberapa dimensi kepentingan nasional sekaligus regional ataupun internasional. Pada tataran nasional, latihan dapat dimanfaatkan untuk menguji atau menyiapkan sistem kesiapan dan mekanisme nasional penanganan suatu bencana yang melibatkan bantuan asing di Indonesia. Kemudian meningkatkan mekanisme koordinasi dan kerjasama antar-instansi di bawah kendali Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) selaku badan yang mempunyai mandat nasional dalam penanganan bencana. Latihan ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kemampuan (capacity building) tim penanganan bencana Indonesia khususnya dalam konteks suatu operasi penanganan bencana secara multinasional. Pada tataran regional, latihan ini diarahkan untuk memberikan rekomendasi dan masukan strategis bagi kerjasama ARF dalam penanganan bencana di kawasan. Pada tataran operasional latihan diarahkan untuk memfasilitasi keselarasan berbagai protokol nasional, regional dan internasional dalam penanganan bencana.

Aspek yang ingin dicapai dalam pelaksanaan ARF DIREx 2011 yakni aspek manajemen dalam menanggulangi bencana alam dan aspek industri wisata. Target dalam pelaksanaan ARF-DIREx 2011 tersebut untuk menyamakan persepsi dalam mekanisme penanggulangan bencana secara internasional, sehingga perlu ada penanganan tata cara persiapan dan mekanisme pada 27 negara yang akan menjadi peserta latihan.

Jadi, marilah kita sukseskan pelaksanaan ASEAN Regional Forum Disaster Relief Exercise (ARF DiREx) 14 – 19 Maret 2011 karena kegiatan ini merupakan suatu pengalaman dan pembelajaran yang sangat berarti bagi Indonesia, khususnya warga Sulawesi Utara.

Tidak ada komentar: